Cara menonaktifkan aplikasi di Xiaomi cukup mudah, kok. Bahkan kamu tidak perlu melakukan proses root terlebih dahulu. Jadi ponsel masih bisa berjalan dengan baik tanpa ada resiko sama sekali.
Cara Menonaktifkan Aplikasi di Xiaomi
Saat membeli pulsa Xiaomi dalam kondisi baru biasanya akan ada beberapa aplikasi bawaan yang tersedia. Aplikasi tersebut terkadang tidak berguna sehingga kita ingin menghapusnya. Jadi memori internalnya bisa lebih lega.
Sayangnya, untuk melakukan itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya kamu harus melakukan root. Untuk menghindari hal itu bisa menggunakan cara menonaktifkan aplikasi di Xiaomi berikut ini.
- Masuk ke Aplikasi atau Installed Apps.
- Setelah itu bisa langsung memilih aplikasi bawaan yang ingin dinonaktifkan.
- Setelah masuk ke dalamnya akan ada opsi non aktifkan.
- Pilih itu lalu lakukan konfirmasi.
- Setelah itu aplikasi tidak akan digunakan lagi bahkan logonya tidak muncul.
Perlu diingat jika proses ini hanya bisa digunakan untuk melakukan proses non aktif saja. Dari aplikasi tidak benar-benar hilang dan apabila dibutuhkan lagi masih bisa diaktifkan dengan menggunakan langkah yang sama.
Menghapus Aplikasi Bawaan dan Risiko
Aplikasi bawaan yang dimiliki oleh ponsel Xiaomi biasanya jumlahnya ada sangat banyak. Beberapa orang ingin menghapusnya tetapi cara yang dilakukan justru salah dan menyebabkan masalah pada ponsel yang digunakan
Proses penghapusan sebenarnya masih bisa dilakukan yaitu dengan melakukan root. Setelah sistem yang dimiliki oleh ponsel terbuka maka proses untuk penghapusan aplikasi apapun bisa berjalan dengan lebih mudah.
Berikut beberapa risiko menghapus aplikasi bawaan di ponsel Xiaomi.
1. Sistem Rusak
Risiko pertama yang akan dialami jika melakukan proses penghapusan pada aplikasi bawaan di ponsel Android Xiaomi adalah kerusakan sistem. Aplikasi bawaan biasanya sudah tersambung menjadi satu bersama dengan sistem.
Jadi apabila ada pemaksaan penghapusan maka sistem akan menjadi cacat. Jadi akan ada kebocoran pada sistem dan memicu kerusakan yang kecil ataupun kerusakan yang cukup parah apabila terus diabaikan.
Itulah kenapa beberapa orang lebih menghancurkan untuk tetap mempertahankan aplikasi bawaan meskipun tidak dipakai. Cukup dinonaktifkan saja agar masih bisa berjalan dengan baik.
2. Harus Install Ulang
Selain kerusakan pada sistem hal yang paling sering terjadi dan dialami oleh banyak orang adalah sistemnya jadi tidak bisa dijalankan. Kerusakan yang parah membuat sistem jadi berantakan sehingga mau tidak mau harus melakukan install ulang.
Proses instal ulang ini dilakukan agar sistem pada ponsel masih bisa diperbaiki dan dikembalikan seperti semula. Untuk melakukan ini kamu harus menyiapkan terlebih dahulu ROM asli yang biasanya bisa didapatkan di beberapa forum.
Setelah itu bisa langsung melakukan proses instal ulang seperti biasa pada HP. Proses ini pun sebenarnya juga beresiko, sehingga disarankan untuk menggunakan layanan dari tukang service apabila kamu belum pernah mencobanya.
3. Kehilangan Garansi
Apabila kamu melakukan proses root setelah menggunakan ponsel ini selama bertahun-tahun dan garansinya sudah habis mungkin tidak ada masalah. Namun risiko yang sudah disebutkan sebelumnya mungkin masih tetap bisa didapatkan.
Sebaliknya jika ponsel kamu masih ada dalam tahap garansi disarankan untuk tidak melakukan itu. Apabila tetap dipaksa untuk dilakukan kemungkinan besar akan memicu masalah yang lebih serius seperti kerusakan sistem seperti yang sudah dibahas di atas.
Selain itu kamu suka tidak akan bisa melakukan klaim garansi apabila terjadi kerusakan lainnya. Jadi lebih baik untuk selalu berhati-hati agar ponsel masih bisa digunakan dan garansi yang dimiliki tidak hangus.
4. Mempengaruhi Aplikasi Lain
Disadari atau tidak ternyata aplikasi ini juga mempengaruhi aplikasi yang lain di dalam ponsel. Apabila terjadi kerusakan pada sistem maka beberapa aplikasi yang terpasang di sana juga akan terpengaruh secara langsung.
Jadi sangat disarankan untuk memperhatikan proses melakukan penghapusan aplikasi bawaan. Apabila terus dilakukan bisa menyebabkan masalah yang cukup parah. Bahkan aplikasi yang lain jadi tidak bisa berjalan dengan lancar.
Karena kerusakan sistem yang sudah parah akan berdampak sangat fatal. Pikirkan hal ini dengan seksama agar bisa menghindari berbagai kesalahan yang tidak diperlukan.
Alternatif Membersihkan Memori Internal
Cara menonaktifkan aplikasi di Xiaomi dilakukan untuk menghindari memori yang terlalu berlebihan. Apalagi sistem dari ponsel ini sering penuh dengan sendirinya sehingga harus dilakukan proses penghapusan.
Untuk alternatif membersihkan memori internal agar kita tidak perlu menonaktifkan aplikasi bawaan bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini.
1. Hapus Cache secara Berkala
Lakukan proses penghapusan cache secara berkala sehingga berbagai jenis data hasil dari browsing atau bermain game bisa dihapus. Biasanya setiap beberapa hari akan ada data sampah hingga beberapa GB.
Setiap ponsel Android biasanya memiliki sistem untuk penghapusan sampah ini secara otomatis. Kamu hanya perlu menekan tombol itu sehingga proses penghapusan akan berjalan saat itu juga.
Set
elah dihapuskan maka internal yang dimiliki oleh ponsel menjadi lebih lega. Jangan begitu kamu masih bisa memanfaatkan ponsel untuk berbagai aktivitas meskipun aplikasi bawaan masih ada di sana.
2. Hapus Data Aplikasi Tertentu
Dianjurkan untuk melakukan proses penghapusan data pada aplikasi tertentu yang paling sering dipakai. Proses penghapusan pada aplikasi tertentu ini sangat penting. Karena akan menghemat memori internal yang dimiliki oleh ponsel.
Beberapa aplikasi yang memiliki data cukup banyak biasanya adalah WhatsApp ataupun Instagram. Beberapa aplikasi seperti ini telegram juga memiliki data yang sangat besar. Jika tidak dihapus maka akan membebani.
Paling tidak setiap sebulan sekali dilakukan proses peng
ecekan dan juga penghapusan. Dengan melakukan ini maka proses penghapusan data bisa berjalan dengan lebih cepat dan ponsel bisa berjalan dengan lancar.
3. Menggunakan Memori Eksternal
Usahakan untuk menggunakan memori eksternal apabila ingin melakukan proses penghapusan data. Memori eksternal ini bisa memindahkan berbagai jenis data seperti foto atau data yang lainnya yang tidak berhubungan dengan aplikasi.
Jadi memori internal cukup digunakan untuk berbagai jenis data saja. Selebihnya bisa digunakan untuk penyimpanan data-data penting.
4. Backup Data secara Rutin
Lakukan proses backup data secara rutin. Proses backup data ini bisa dilakukan dengan menggunakan cloud atau bisa juga dengan melakukan proses backup data secara manual.
Proses backup data yang dilakukan secara manual ini bisa dilakukan dengan memindah beberapa data yang dibutuhkan. Proses ini akan menyebabkan memori internal menjadi lebih lega. Itulah kenapa sangat dianjurkan untuk melakukan ini paling tidak setiap satu bulan sekali.
5. Hapus Aplikasi yang Tidak Dipakai
Disarankan untuk melakukan proses penghapusan pada beberapa aplikasi yang tidak dipakai. Ini bisa dicek pada ponsel untuk mengetahui aplikasi apa saja yang tidak bisa digunakan.
Itulah kenapa sangat dianjurkan untuk tidak memasang aplikasi yang jarang dipakai. Karena akan memenuhi memori dan menyebabkan masalah apabila menumpuk.
Cara menonaktifkan aplikasi di Xiaomi memang tidak bisa dilakukan di semua versi, seperti Miui 12, Redmi 6A, Redmi 5A, dll. Jadi pastikan untuk menjalankannya dengan tepat agar ponsel masih bisa berjalan serta beberapa aplikasi yang tidak dibutuhkan bisa disembunyikan.